Tes minat (Interest Test) merupakan jenis
instrumen tes yang digunakan dalam melakukan penilaian terhadap minat individu
dalam berbagai jenis kegiatan (Chaplin, 2000). Sebagian besar dari inventori
minat dirancang untuk menaksir minat individu dalam berbagai bidang pekerjaan.
Sejumlah inventori juga memberikan analisis minat dalam kurikulum pendidikan
atau bidang studi, yang pada gilirannya terkait dengan keputusan karir. Adapun
jenis-jenis tes minat ini adalah sebagai berikut :
1. Strong
Interest Inventory (SII)
2. Self
Directed Search (SDS)
3. Jackson
Vocational Interest Survei (JVIS)
4. Career
Assesment Inventory (CAI)
5. Kuder
6. Rothwell
Miller Interest Blank (RMIB)
A. Strong Interest Inventory (SII)
Pertama kali diterbitkan pada
tahun 1927, dengan nama Strong Vocatinal Interest Blank (SVIB). SII pertama
dirumuskan oleh E.K. Strong. Jr. Ketika sementara menhadiri seminar pasca
sarjana pada tahun 1919 sampai 1920. SII dewasa ini terdiri dari 317 butir soal
yang dikelompokkan dalam 8 bagian. Dalam kelima bagian pertama, responden
mencatat preferensinya dengan membuat tanda S, TT, TS untuk mengindikasikan
“Suka”, “Tidak Tahu”, dan “Tidak Suka”. Butir-butir soal dalam 5 bagian ini
masuk dalam kategori-kategori berikut :
·
Pekerjaan.
·
Mata pelajaran sekolah
·
Aktifitas (Misalnya membuat pidato, memperbaiki
jam, atau mencari dana utuk kegiatan amal)
·
Aktifitas waktu luang
· Kontak sehari-hari dengan berbagai jenis orang.
(Misalnya orang yang amat tua, perwira, atau, orang yang hidupnya dekat bahaya)
2 bagian tambahan meminta
responden menyatakan pilihan diantara aktifitas-aktifitas pasangan, misalnya
berurusan dengan barang VS berurusan dengan orang dan antara semua pasangan
yang mungkin dari 4 butir soal dari dunia kerja yaitu gagasan, data, barang,
dan orang. Pada akhirnya, satu bagian inventori meminta responden untuk memberi
tanda pada suatu rangkaian pernyataan yang menggambarkan diri sendiri “Ya”,
“Tidak”, “?”.
Strong bisa diskor oleh
komputer, pada pusat-pusat skoring yang ditunjuk oleh penerbit atau dengan
penggunaan perangkat lunak yang tersedia dari penerbit dalam berbagai pilihan.
Ada 3 tingkat skor yang berbeda dalam keleluasaannya. Yang paling luas dan
paling komprehensif adalah 6 skor General Occupational Theme; sub divisi
selanjutnya meliputi 25 Basic Interst Scales; dan tingkat yang paling spesifik
menyediakan 211 skala perkerjaan yang tersedia. Disamping hal-hal ini, Form
T317 dari Strong menghasilkan skor-skor pada 4 Skala Gaya Pribadi yang menaksir
dalam Gaya Pekerjaan, Lingkungan Belajar, Gaya Kepemimpinan, dan Pengambilan
Resiko dan Petualangan.
Klasifikasi SII atas minat
pekerjaan diturunkan dari model teoritis yag dikembangkan oleh John Holland
(1966, 1985/1992) dan didukung oleh riset ekstensif, baik oleh Holland maupun
peneliti-peneliti independen lainnya. General Occupational Theme yang
diidentifikasi oleh model Holland ditandai dengan (R) Realistis, (I)
Investigatif, (A) Artistik, (S) Sosial, (E) Kewirausahaan, dan (C)
Conventional. Masing-masing tema mencirikan tidak hanya tipe orang tetapi juga
tipe lingkungan kerja yang oleh orang tersebut dirasakan paling menyenangkan.
Menurut Holland orang-orang tidak digolongkan secara ketat kedalam salah satu
dari tipe-tipe utama melainkan mereka dicirikan oleh kadar kemiripan satu tipe
dengan tipe lainnya. Dengan demikian, kombinasi tipe semacam ini, yang ditata
oleh kadar kemiripan, menyediakan banyak pola atau “Kode” untuk medeskripsikan
berbagai perbedaan individu yang luas.
B. Self Directed Search (SDS)
Instrumen ini dikembangkan
oleh J. L Holland, sebagai instrumen konselig pekerjaan yang bisa dilaksanakan
sendiri, diskor sendiri, dan diinterpretasikan sendiri. Individu mengisi
Booklet Penaksiran-Diri, menskor respon, dan menghitung 6 skor rangkuman yang
berhubungan dengan tema model Holland (Realistis, Investigatif, Artistik,
Sosial, Bersifat Wirausaha, dan Conventional). 3 skor rangkuman tertinggi
digunakan untuk menemukan kode berhuruf 3. Sebuah skor pendamping, Penemu,
Pekerjaan, digunakan untuk menemukan pekerjaan diantara 1355 pekerjaan yang
kodenya cocok dengan kode rangkuman responden. Meskipun SDS dirancang untuk
bersifat bisa menemukan skor sendiri, buku panduannya merekomendasikan
pengawasan tertentu dan pemeriksaan skor. Sebuah studi atas 107 individu yang
diseleksi secara acak dari berbagai usia yang mengikuti edisi SDS yang sekarang
ada menunjukkan bahwa 7,5% lebih, telah menarik kode yang memuat atau
transposisi yang tidak tepat (Holland, Powell, & Frizche, 1994). Validitas
kongruen dan efisiensi prediktif SDS naik turun tergantung pada susunan sampel-sampel
dalam kaitan dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tipe-tipe
distribusi.
C. Jackson Vocational Interest Survei (JVIS)
JVIS diseleksi untuk mendapat
perhatian khusus – pertama, karena JVIS merupakan contoh dari prosedur
penyusunan tes canggih dan kedua, karena dalam berbagai aspek, pendekatannya
berlawanan secara tajam dengan diikuti dlam SII. Inventori ini menggunakan area
minat yang luas dalam pengembangan butir soal dan sistem penentuan skor. Dalam
inventori Strong, sebagian butir soal adalah butir soal “Suka”, “Acuh tak
Acuh”, atau “Tidak Suka” yang ditandai secara terpisah oleh responden. Selain
itu, butir soal Inventori Strong merupakan butir soal bertipe pilihan-terbatas.
Sebagaiman dalam pengembangan Personality Research Form adn Jackson Personality
Inventory, langkah pertama dalam pengembangan JVIS adlaah merumuskan
konstruk-konstruk atay dimensi-dimensi yang harus diukur. Ada dua jenis
dimensi, yaitu berdasarkan penelitian yang dipublikasikan tentang psikologi
kerja dan analisis faktor serta klasifikasi rasional atas butir soal minta
pekerjaan. Salah satunya dirumuskan yang berkaitan dengan peran kerja
(berhubungan dengan pekerjaan atau yang dilakukan seseorang pada pekerjaan) dan
dengan gaya kerja (merujuk pada preferensi-preferensi untuk lingkungan kerja
atau situasi dimana perilaku tertentu diharapkan). Bentuk final JVIS memuat 4
skala minat dasar, yang mencakup 26 peran kerja dan 8 gaya kerja. Inventori ini
dirancang agar dapat diterapkan pada kedua jenis kelamin., meskipun tersedia
norma-norma persentil terpisah untuk sub-sub kelompok wanita dan pria. JVIS
bisa diberikan skor secara manual dengan cepat dan mudah untuk 34 skala. Akan
tetapi, pilihan-pilihan penentuan skor berbasis komputer yang ada menggunakan
norma-norma paling baru dan menyediakan berbagai analisis skor tambahan entah
dalam laporan naratif lebih luas yang baru direvisi. Misalnya, laporan-laporan berbasis
komputer mencakup skor-skor yang diturunkan analisis faktor atas 34 skala minat
dasar. Skor-skor ini yang dibuat menurut model enam tema Holland, mencakup 10
tema pekerjaan umum seperti : Ekspresif, logis, bersifat menyelidik, praktis,
tegas, sosial, bersifat membantu, konvensional, bersifat kewirausahaan, dan
komunikatif. Sejumlah peninjau telah mengemukakan bahwa perumusan JVIS mungkin
terlalu canggih bagi siswa sekolah menengah (D. T. Brown, 1989; W. Shephard,
1989)
D. Career Assesment Inventory
(CAI)
Sekarang terdapat 2 versi CAI,
yaitu The Vocational Version (VV) dan The Enchanged Version (EV). Deskripsi
dalam bagian ini adalah VV. Meskipun EV sangat serupa dalam struktur, adalah
instrumen yang sama sekali terpisah (Johansson, 1984) yang dapat diterapkan
pada bajyak dan rentang pekerjaan yang lebih luas, mencakup banyak yang
memerlukan pendidikan lewat sekolah menengah. CAI pertama kali dikeluarkan pada
tahun 1975, CAI secara dekat mengikuti pola Invertory Strong. Akan tetapi,
berbeda dari kebanyakan inventori minat, CAI dirancang secara khusus untuk para
pencari karir yang tidak memerlukan pendidikan univerisitas selama 4 tahun atau
pelatihan profesional lebih jauh. cAI berfokus pada pekerjaan yang melibatkan
keterampilan, pekerjaan teknis, dan pekerjaan jasa. Contoh dari skala-skala
pekerjaan yang sekarang tersedia antara lain montir pesawat, petugas kesehatan
gigi, petugas kafetaria, programer komputer, dan perawat terdaftar. Ke 305
butir soal inventori dikelompokkan kedalam 3 kategori isi yaitu aktifitas, mata
pelajaran, dan pekerjaan. Masing-masing butir menyediakan lima pilihan respons,
dari “Sangat Suka” sampai “Sangat Tak Suka”. Ditulis untuk tingkat membaca
kelas 6, CAI juga bisa digunakan pada orang-orang dewasa yang memiliki keterampilan
membaca yang buruk. Seperti Inventory Strong, CAI menyediakan skor pada tiga
tipe skala utama, termasuk skala Tema Umum Holland, 22 skala Bidang Minat
Dasar, dan 91 skala pekerjaan. Indeks administratif dan empat skala
non-pekerjaan juga termasuk didalamnya. Semua pengumpulan data dan analisis
statistik dijalankan secara terpisah dari inventori ini. Kecuali skala Tema
Umum, skala-skala tertentu yang dikembangkan dalam masing-masing kategori ini
adalah khusus untuk CAI.
E. Kuder
Inventori ini dikembangkan
oleh George Frederick Kuder. Tes ini terdiri dari sebuah buku yang berisi
pertanyaan-pertanyaan dan sebuah lembar jawaban. Bentuk pertanyaannya adalah
Forced – Choice Responding dan Homogenous Vocational Preference Scales, dimana
setiap pertanyaan terdiri dari tiga pilihan jawaban. Jumlah total pertanyaan
adalah 168 pertanyaan. Tes ini dapat disajikan baik secara individual maupun
klasikal dan waktu penyajiannya tidak dibatasi, tetapi biasanya dapat
diselesaikan dalam waktu 40-60 menit. Tes ini tersedia dalam 3 format yaitu :
1. Versi
Pencil and Paper yang dinilai dan diprofil oleh testee sendiri : Versi penilaian sendiri menggunakan Step-down Page
dengan alas jawaban Multipart Carbon dan mencakup profil untuk cacatan hasil,
dengan beberapa halaman dari interpretasi kata-kata. Tes ini ditempatkan pada
Kuder Form C.
2. Versi
Pencil and Paper yang dikembalikan kepada penerbit untuk dinilai : format ini
dinilai dan dilaporkan oleh NCASI dalam 24 jam setelah menerima survei dengan
lengkap. Lembar jawaban dengan 5 jawabang yang salah menerima catatan pada
lembar laporan, tetapi lembar jawaban dengan lebih dari 5 jawaban salah akan
dikembalikan untuk perbaikan.
3. Internet-Based
Inventory, yang merupakan komponen dari Kuder Career Planning System :
administrasi melalui internet-based tersedia dalam bahasa Inggris atau Spanyol melalui website www.kuder.com.format ini memberikan
administrasi error-free (program jawaban tidak akan menerima jawaban salah),
dan tersedia 24 jam sehari yang dinilai seketika itu juga dari beberapa lokasi
: rumah, sekolah, atau kantor.
Tes kuder bertujuan agar dapat
digunakan sebagai bahan interpretasi diri terhadap minat-minat yang ada dalam
diri individu, sebagai penentu minat yang akan dikembangkan dimasa datang,
sebagai tolak ukur untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki, dan dapat
mengetahui kesamaan pilihan dengan individu lainnya yang mempunyai aspek yang
berbeda. Penilaian pada tes Kuder ini dapat dipakai untuk usia remaja sampai
dewasa. Hasil penilaian minat secara khusus makin reliabel dengan bertambahnya
usia. Reliabilitas yang rendah pada usia remaja disarankan agar tes Kuder tidak
dengan mudah memilih tujuan karis, sebaliknya tes ini lebih baik digunakan
untuk mendukung pengembangan konsep diri, untuk menekankan kegunaan perencanaan
karis, untuk mendukung petunjuk pada eksplorasi dan keputusan karir, dan
mungkin untuk memprioritaskan enam karir utama. Dalam skoring tes, tes ini
berpatokan pada Verifikasi (V) sebagai suatu set kejujuran dan kecermatan dalam
memberikan jawaban. Hal ini berkaitan dengan tes minat sebagai sarana
pengukuran kemampuan non-kognitif yang memiliki kelemahan yang sukar dihindari,
berupa kemungkinan subjek memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan dirinya,
namun merupakan jawaban yang dikehendaki oleh orang lain misalnya ketika
individu lain yang melakukan tes yang
seharusnya dilakukan sendiri. Skor verifikasi maksimal 44 – atau lebih
tepatnya 38-44 – jadi jika jumlahnya kurang atau lebih maka skor pada subjek
lainnya patut diragukan. Hal ini dapat dicek dan dicari sebabnya :
1. Jika
skor V lebih dari 44 berarti ada yang salah dalam mengisi jawaban, yakni
kelebihan tanda silang.
2. Jika
skor V diantara 33-37 berarti subjek memberikan tanda silang secara sembrono
atau subjek tidak jujur dalam memberikan jawaban, namun terdapat pula
kemungkinan bahwa pilihan subjek sedemikian spesifik, shingga subjek dapat
digolongkan dalam individu dengan pola minat yang menyimpang.
3. Jika
skor V kurang dari 32 atau sama dengan 32 berarti subjek memberikan tanda
silang terlalu sedikit, oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan ulang pada
dua hal, yakni :
·
Apakah subjek benar-benar memahami petunjuk cara
mengerjakan test
·
Apakah subjek mengalami kesalahan dalam memahami
kata, istilah ataupun kalimat pada tes minat.
F. Rothweller Miller Interest Blank (RMIB)
Menurut sejarahnya tes ini
disusun pertama kali oleh Rothwell pada tahun 1947. Saat itu tes tersebut hanya
memiliki 9 jenis kategori dari jenis-jenis pekerjaan yang ada. Kemudian pada
tahun 1958 tes diperluas menjadi 12 kategori oleh Kenneth Miller. Sejak itu tes
minat ini dinamakan tes minat Rothwell Miller. Tes ini berbentuk
blanko/formulir yang berisikan daftar pekerjaan yang disusun dalam 9 kelompok,
dengan kode huruf A sampai I, serta dibedakan untuk kelompok pekerjaan pria dan
wanita. Masing-masing kelompok pekerjaan tersebut terdiri atas 12 pekerjaan,
yang mewakili 9 kategoi pekerjaan yang akan diukur dalam tes minat ini. Tes ini
disusun dengan tujuan untuk mengukur minat seseorang berdasarkan sikap
seseorang terhadap suatu pekerjaan dan ide-ide stereotipe terhadap pekerjaan
yang bersangkutan. Tes Rothwell Miller dapat diberikan kepada testee secara
perorangan maupun klasikal. Instruksi biasanya sudah terdapat dalam blanko
sehingga bagi testee yang sudah dewasa dapat diinstruksikan untuk membaca
sendiri, kecuali untuk orang dewasa dengan tingkat intelegensi renda
(Dull-Normal). Bagi testee Dull – Normal, dianggap kemampuannya untuk memahami
instruksi tes yang tertulis sehingga perlu diberikan beberapa contoh untuk
dapat mengerjakannya dengan tepat. Bahkan kadang masih harus dilengkapi dengan
pemeriksaan pekerjaannya setiap saat untuk mencegah kemungkinan berbuat salah.
Secara umum, prinsip administrasi tes adalah sebagai berikut :
- Menginstruksikan kepada testee untuk mengisi identitas di lembar blanko.
- Testee diinstruksikan untuk membuat ranking dan daftar pekerjaan yang tersedia didalam formulir tes. Ranking dimulai dari nomor 1 untuk pekerjaan yang paling disukai dalam satu kelompok, dan berakhir demgan nomor 12 untuk pekerjaan yang paling tidak disukai.
- Tanyakan apakah testee sudah jelas/belum tentang tugasnya.
- Tekankan pada testee agar jangan ada yang terlewati
- Setelah testee menyelesaikan tuganya, instruksikan untuk menuliskan 3 jenis pekerjaan yang tidak disukainya, tidak harus sama dengan pekerjaan yang terdapat dalam daftar.
- Pada dasarnya waktu mengerjakan tes tidak dibatasi, namun biasanya orang dewasa normal dapat menyelesaikan tes ini dalam 20 menit.
- Sebelum dikumpulkan, testee dimi ta untuk mengecek pekerjaannya.
Tes ini mengukur beberapa
bentuk kemampuan dalam kategori pekerjaan yakni :
- Outdoor : pekerjaan yang dilakukan diluar, bersifat terbuka, tidak berhubungan dengan hal-hal yang bersifat rutin.
- Mechanical : pekerjaan yang berhubungan dengan mesin/alat mekanik.
- Computational : Pekerjaan yang berhubungan dengan angka-angka.
- Scientific : Pekerjaan yang menyangkut aktifitas analisis, penyelidikan, penelitian, eksperimen kimia, dan pengetahuan lainnya.
- Personal Contact : Pekerjaan yang berhubungan dengan manusia, diskusi, membujuk, bergaul dengan orang lain, pada dasarnya adalah sesuatu yang membutuhkan kontak dengan orang lain.
- Aesthetic : Pekerjaan yang berhubungan dengan hal seni dan menciptakan sesuatu.
- Literaty : Pekerjaan yang berhubungan dengan buku, membaca, dan mengarang.
- Musical : Memainkan musik, apresiasi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan musik.
- Social Service : Pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan tehadap kepentingan masyarakat , kesejateraan umum, membimbing, menasihati, dan memahami.
- Clerical : Pekerjaan yang berhubungan dengan ketelitian dan kerapihan.
- Practical : Pekerjaan yang memerlukan keterampilan, praktek, karya pertukangan.
- Medical : Pekerjaan yang berhubungan dengan pengobatan, perawatan penyakit, penyembuhan , dan hal yang bersifat medis.
Cara skoring : hasil ranking
yang dibuat oleh testee dipindahkan kedalam suatu kerangka yang caranya
terdapat pada bagian formulir tersebut. Jumlahkan masing-masing kenis pekerjaan
ke kanan, tuliskan pada “?” total. Buatlah rangking dari “?” total (Point B)
dimulai dari jumlah yang paling kecil sampai dengan jumlah terbesar ranking 12,
bila terdapat angka yang sama berikan rangking yang sama pula. Tuliskan
persentil sesuai dengan norma kelompok
(bila ada).
No comments:
Post a Comment