A. WAWANCARA
Wawancara telah diakui
sebagai teknik pengumpulan data atau informasi yang penting dan banyak
dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara adalah suatu
percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format
tanya jawab yang terencana. Wawancara memungkinkan analis sistem mendengar
tujuan-tujuan, perasaan, dan pendapat . Analis sistem
menggunakan wawancara untuk mengembangkan hubungan mereka dengan klien,
mengobservasi tempat kerja, serta untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan
dengan kelengkapan informasi.
Ada dua jenis pertanyaan dalam wawancara:
- Pertanyaan Terbuka (Open – Ended) : Pertanyaan terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespons. Mereka terbuka dan bebas merespons. Respons dapat berupa dua kata atau dua paragraf.
- Pertanyaan Tertutup (Close – Ended) : Pertanyaan tertutup membatasi respons orang yang diwawancarai. Pertanyaan tertutup seperti dalam soal-soal pilihan ganda dalam ujian. Anda diberi suatu pertanyaan dengan lima jawaban, namun tidak punya kesempatan menulis tanggapan Anda sendiri. Jenis pertanyaan tertutup khusus lainnya ialah pertanyaan dua pilihan. Jenis pertanyaan ini membatasi orang yang ditanya karena hanya memungkinkan untuk memilih salah satu dari dua pilihan, seperti ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju.
Struktur-struktur pertanyaan :
- Struktur Piramid : Dengan menggunakan bentuk ini, penanya mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan mendetail, biasanya berupa pertanyaan tertutup. Kemudian penanya memperluas topik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan membuka respons-respons yang lebih umum.
- Struktur Corong : Struktur ini memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan umum dan terbuka, lalu membatasi respons dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup.
- Struktur Berbentuk Wajik : Struktur ini harus dimulai dengan suatu cara khusus, kemudian menentukan hal-hal yang umum dan akhirnya mengarah pada kesimpulan yang sangat spesifik.
Kelebihan teknik wawancara:
- Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
- Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
- Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
- Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.
Kekurangan teknik wawancara:
- Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
- Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.
- Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan ramai.
- Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.
Yang perlu diperhatikan saat wawancara :
- Error of Recognition: ingatan yang terbatas
- Error of Omission: ada hal-hal yang dikatakan partisipan terlewatkan
- Error of Addition: melebih-lebihkan karena disimpulkan sendiri
- Error of Substitution: menyimpulkan ingatan peneliti dengan membuat dengan arti lain
- Error of Transportation: Urutan cerita dibolak-balik sesuai keinginan sehingga dinamika berbeda.
B. OBSERVASI
Observasi adalah pengamatan
langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan merupakan cara sistematis dan selektif yang bertujuan dalam mengamati dan mendengarkan sebuah interaksi atau fenomena saat sedang terjadi. Melalui observasi penganalisis
dapat memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan,
menafsirkan pesan-pesan , serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat
keputusan lainnya.
JENIS-JENIS
OBSERVASI
- PARTISIPATIF : Pengamatan yang dilakukan dengan cara observer ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi obyek yang diselidiki
- NON PARTISIPATIF : Pengamatan bersifat pasif/tidak ikut berpartisipasi. Observer tidak berperan serta ikut ambil bagian kehidupan observee, observer hanya sebagai penonton
- SISTEMATIK (STRUCTURED) : Observasi berstruktur, menggunakan pedoman observasi, mempersiapkan instrumen observasi dengan kerangka/struktur yang jelas, serta mengklasifikasikan faktor-faktor yang akan diobservasi dengan kategori yang lebih spesifik, terbatas, terarah, dan sistematis
- NON SISTEMATIK: Tidak menggunakan pedoman observasi secara berstruktur, mengamati apa yang ada di tempat peristiwa pada saat itu dengan menggunakan frame yang ada di dalam pemikiran atau mind observer
- EXPERIMENTAL : Mengamati perlakuan yang dikondisika, dengan sengaja menciptakan situasi/ kondisi di suatu tempat/ ruangan tertentu, kondisi yang diatur dan dikendalikan sedemikian rupa, observer mengamati gejala yang muncul sebagai hasil pengkondisian
Kelebihan
metode observasi :
- Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi.
- Penganalisis melalui observasi dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaan pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Melalui observasi, penganalisis dapat mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang tidak tepat yang telah digambarkan oleh teknik pengumpulan data yang lain.
- Dengan observasi, penganalisis dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara, dsb.
Kekurangan metode observasi:
- Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaanya dengan tidak semestinya.
- Pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitan pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan.
- Observasi dapat mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan.
- Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutupi kejelekannya (faking) Partisipan menyadari bahwa sedang diamati lalu memanipulasi perilaku (Hawthorne effect)
- Bias dari peneliti
- Interpretasi dari hasil observasi berbeda antar observer
- Kemungkinan adanya data yang kurang lengkap saat melakukan observasi, ingatan peneliti
Rabu, 4 Juni 2014 : Hari ini kuliah umum dan kita kedatangan dosen tamu. Kita membahas mengenai pewayangan dan setelah kuliah berakhir, kita diminta untuk kembali membuat makalah tentang analisis tokoh-tokoh pewayangan berdasarkan teori-teori kepribadian. Di awal kuliah, dijelaskan bahwa wayang ternyata berasal dari India yang kemudian masuk ke Indonesia. Bagi orang India, wayang itu benar-benar terjadi. Wayang digunakan di Indonesia pada awalnya untuk penyebaran agama Islam oleh para Wali Songo. Dengan budaya (wayang) masyarakat bisa lebih mudah menerima suatu ajaran yang baru. Wayang sendiri merupakan gambaran dari keprbadian manusia.
ReplyDelete